Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Thomas Alva Edison : Tak Berpendidikan tapi Penerang Dunia

Foto : Thomas Alva Edison/Photobucket.com Si penemu bola lampu penerang dunia, itulah jasa besar yang telah dicapai oleh seorang Thomas Alva Edison. Penemuan yang luar biasa yang tak disangka-sangka menjadikan namanya tenar sebagai tokoh yang menggebrak dunia dan industri. Mungkin dari penemuannya yang sungguh besar itu, kita menganggapnya sebagai orang yang jenius sejak kecil. Namun siapa sangka, lelaki kelahiran   Milan, Ohio ,   Amerika Serikat   pada tanggal 11 Februari 1847 itu ternyata selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya, bahkan dijuluki orang idiot. Bungsu dari tujuh bersaudara itu masuk sekolah pada usia 7 tahun tapi karena dianggap terlalu bodoh atau tidak mampu menerima pelajaran tiga bulan kemudian ia dikeluarkan dari sekolah. Setelah itu walaupun didaftarkan ke sekolah lain, dia tidak diterima. Melihat kondisi itu, akhirnya ibunya sendiri yang mengajarinya membaca, menulis dan berhitung sehari-hari di rumah. Seorang ibu yang peduli terhad

Cemburu : antara sifat positif dan negatif

Romeo dan Juminten adalah dua insan yang saling menyayangi. Mereka jarang sekali ketemu karena sibuk dengan urusan, aktivitas dan pekerjaan masing-masing. Namun walaupun demikian, belum pernah terjadi perselisihan diantara keduanya. Suatu hari si Romeo mengunggah sebuah foto di media sosial. Foto ini banyak mendapat komentar dari teman-temannya. Ada yang memuji, ada yang bercanda bahkan ada juga yang mencibirnya di medsos tersebut. Romeo biasanya mengunggah foto sendiri, dan sesekali mengunggah foto bersama Juminten. Namun kali ini ada sesuatu yang janggal di foto tersebut, dimana si Romeo mengunggah foto dengan seorang perempuan cantik (sebut saja namanya Bunga). Romeo nampak sangat kompak dengan si Bunga di foto itu. Salah satu komentar temannya terhadap foto tersebut berbunyi, “wah, cantik sekali pacarmu”. Adapula yang lain berkata, “kapan pestanya”. Adapula temannya yang mencibir berkata, “dasar cowok playboy”. Dan masih banyak komentar yang membuat si Romeo antara

3 Model Pembelajaran Kurikulum 2013

Foto : Siswa sedang Berdiskusi Rekan-rekan guru yang terhormat, kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang disahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan langkah memperbaiki kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).  Model pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 agak sedikit berbeda dengan KTSP karena dalam kurikulum 2013 kompetensi yang dinilai ada tiga yaitu kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.  Dalam hal ini model pembelajaran yang digunakan pada Umumnya Adalah Tiga Model yaitu : Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning), Dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Berikut ini penjelasan ketiga model pembelajaran tersebut. 1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING Pembelajaran Berbasis Proyek(Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang me

Karakteristik dan Langkah-langkah Model Pembelajaran kurikulum 2013

Dalam model pembelajaran K-13, peserta didik diajak untuk pro aktif dalam belajar. Guru hanya sebagai fasilitator. Ketiga model pembelajaran dalam k-13 memiliki karakter masing-masing yang perlu disesuaikan dengan materi atau topik yang ingin diajarkan. 1.   PjBL (Project based Learning) a. Karakteristik PjBL (Project based Learning) Adapun karakteristik model pembelajaran PjBL adalah sebagai berikut : 1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, 2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik, 3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan, 4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, 5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu, 6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan, 7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kual