Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Wilayah dan Perwilayahan (Materi Geografi kls XII Sem 2)

Materi Pembelajaran Geografi Kelas / Semester : XII / Dua  Materi pokok : Percepatan Pertumbuhan Wilayah  Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x Pertemuan)  Konsep Wilayah Wilayah (region) adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu berbeda dengan wilayah yang lain. Wilayah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Wilayah Formal (uniform region/homogeneous) adalah suatu wilayah yang memiliki keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik fisik maupun sosialnya. Contoh: suatu wilayah mempunyai kesamaan bentang alam pegunungan disebut wilayah pegunungan atau suatu wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok tanam disebut wilayah pertanian. c. Wilayah Fungsional (nodal region) merupakan wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berkaitan dan ditandai dengan adanya hubungan atau interaksi dengan wilayah di sekitarnya. Contoh: Suatu industri d

Opini "KESALAHAN GURU DALAM MENILAI SISWA"

Kesalahan Guru dalam Menilai Siswa Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam proses belajar di sekolah. Ada anak yang pintar di bidang studi Matematika, ada yang pintar Bahasa Inggris, atau ada yang pintar Penjaskes atau bidang studi lainnya. Bahkan ada yang pintar di beberapa bidang studi misalnya sudah pintar Matematika, juga pintar bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya. Ada yang biasa-biasa saja di satu pelajaran tapi menonjol di pelajaran lain.  Perbedaan itu adalah hal wajar karena kemampuan dari segi pengetahuan (kognitif) anak, bisa dipengaruhi banyak faktor seperti gen orangtua, guru, sarana sekolah, metode belajar, lingkungan, makanan, niat belajar dan lain sebagainya (tidak kita bahas di sini). Nah, diantara perbedaan tersebut, sering sekali ranah kognitif (pengetahuan) dijadikan dasar utama menilai seorang anak. Anak pintar biasanya diidentikkan dengan anak yang memiliki sikap positif seperti rajin kerja PR, tidak bolos, tidak merokok dll. Sedangkan

Dampak Positif PPDB Sistem Zonasi Sesuai Konsep Geografi

A. Sekilas Tentang PPDB Pemerintah lewat Kemendikbud mengeluarkan sebuah peraturan baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi. PPDB sistem zonasi artinya penerimaan peserta didik yang disesuaikan dengan zona/wilayah yang telah ditetapkan, dengan mengharuskan calon peserta didik bersekolah di sekolah yang jaraknya (radius) terdekat dari tempat tinggal/domisilinya. Jarak tersebut diukur antara kantor desa/kelurahan domisili menuju sekolah. Tujuan PPDB sebenarnya sangat positif dalam memeratakan/menyamakan kualitas sekolah-sekolah terutama di kota.   Kementerian yang dipimpin oleh bapak  Prof. Dr.  Muhadjir Effendy  M.A.P.  i ni, pasti tidak sembarangan memberlakukan sistem zonasi kalau belum memetakan kondisi pendidikan kita. Artinya pasti sudah dikaji lebih dulu alasan dan dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya. Selain masalah pemerataan, permasalahan kecurangan dalam hal penerimaan peserta didik baru (titipan) tidak akan terjadi lagi sehingga s

Teknik Penilaian Keterampilan (Kurikulum 2013)

Sebelumnya telah kita bahas  Teknik Penilaian Sikap (Kurikulum 2013) dan  Teknik Penilaian Pengetahuan (Kurikulum 2013). Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, atau portofolio. Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur.  Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentangskor 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Teknik penilaian Keterampilan a. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau mendemonstrasikan p

Teknik Penilaian Pengetahuan (Kurikulum 2013)

Sebelumnya kita telah membahas  Teknik Penilaian Sikap (Kurikulum 2013) Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan. Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian. Untuk mengetahui ke

Teknik Penilaian Sikap (Kurikulum 2013)

Sikap seorang peserta didik sangat penting untuk dinilai karena diatas segala nilai-nilai pengetahuan atau keterampilan, nilai sikap menjadi penentu bagaimana seorang peserta didik diterima oleh teman-teman, keluarga dan masyarakat. Tentunya anak yang sikapnya baik selalu menjadi panutan di lingkungannya, sehingga dengan adanya penilaian sikap, guru akan dapat membimbing anak didik yang sikapnya tidak baik menjadi baik. Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku sesuai budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran. a.Sikap Spiritual Penilaian sikap spiritual (K

5 Karakteristik Penilaian Dalam Kurikulum 2013

Setiap guru pasti melakukan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian dapat dilakukan disaat anak didik belajar, disaat anak didik bermain ataupun disaat berinteraksi di masyarakat. Penilaian merupakan catatan penting untuk melihat perkembangan anak didik baik nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam memberikan nilai, guru haruslah profesional dan objektif agar peserta didik tidak merasa dirugikan dengan nilai yang didapatkan. Mengetahui Karakteristik penilaian K13 akan dapat membantu guru dalam merancang sebuah penilaian. Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut. 1.Belajar Tuntas Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku peserta didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukanpemberian umpan balik dan pembinaan sik

4 Poin Revisi Kurikulum 2013 Pada Tahun 2017

Bapak/Ibu guru yang belum dan akan menerapkan kurikulum 2013 ataupun yang sudah menerapkan K13, perlu mengetahui dan mengingat bahwa Kurikulum 2013 sekarang sudah direvisi pada tahun 2017. Revisi K13 Tahun 2017 tidak terlalu signifikan, namun perubahan di fokuskan untuk meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 revisi 2017, yang dibuat harus muncul empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga perlu kreatifitas guru dalam meramunya. Penjelasannya sebagai berikut : Poin-poin Perbaikan atau revisi Kurikulum 2013 tahun 2017 1. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di dalam pembelajaran. Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, got