POTENSI DAN PERSEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA
Berdasarkan Undang-Undang tentang pertambangan Nomor 11 Tahun 1967, barang tambang atau bahan galian dibedakan atas tiga golongan, antara lain sebagai berikut:
1. Barang tambang golongan A (strategis) merupakan bahan galian berperan penting dalam kelangsungan hidup negara.
2. Barang tambang golongan B (vital) merupakan bahan galian yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian negara, dikuasai oleh negara dengan menyertakan rakyat.
3. Barang tambang golongan C merupakan bahan galian yang tidak termasuk strategis dan tidak vital biasanya diusahakan oleh rakyat.
1. Barang Tambang Golongan A
a. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas terdiri atas berbagai campuran unsur karbon dan hidrogen yang disebut hidrokarbon. Minyak buni dan gas banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahli memperkirakan bahwa dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan minyak bumi tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi jika ditemukan cadangan baru yang masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Produksi minyak bumi pertama di Indonesia adalah di Majalengka, Jawa Barat. Pengeboran dilakukan oleh orang Belanda bernama J. Reerink pada tahun 1871. Pengeboran dilakukan dengan bantuan tenaga lembu dan menghasilkan 6.000 liter minyak bumi.
Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium, minyak tanah, solar dll.
1. Barang tambang golongan A (strategis) merupakan bahan galian berperan penting dalam kelangsungan hidup negara.
2. Barang tambang golongan B (vital) merupakan bahan galian yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian negara, dikuasai oleh negara dengan menyertakan rakyat.
3. Barang tambang golongan C merupakan bahan galian yang tidak termasuk strategis dan tidak vital biasanya diusahakan oleh rakyat.
1. Barang Tambang Golongan A
a. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas terdiri atas berbagai campuran unsur karbon dan hidrogen yang disebut hidrokarbon. Minyak buni dan gas banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahli memperkirakan bahwa dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan minyak bumi tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi jika ditemukan cadangan baru yang masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Produksi minyak bumi pertama di Indonesia adalah di Majalengka, Jawa Barat. Pengeboran dilakukan oleh orang Belanda bernama J. Reerink pada tahun 1871. Pengeboran dilakukan dengan bantuan tenaga lembu dan menghasilkan 6.000 liter minyak bumi.
Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium, minyak tanah, solar dll.
Manfaat dari produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:
• Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
• Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
• Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
• Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
• LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
• Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
• Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
• Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
• Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
Sebagai salah satu negara penghasil utama minyak bumi, Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor
minyak bumi.
b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu baradapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar. (Info Pustaka Online Plengdut.com).
• Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
• Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
• Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
• Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
• LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
• Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
• Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
• Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
• Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
Sebagai salah satu negara penghasil utama minyak bumi, Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor
minyak bumi.
b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu baradapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar. (Info Pustaka Online Plengdut.com).
Dimanakah lokasi penambangan batu bara pertama di Indonesia? Daerah Sebelimbingan Kota Baru di Pulau Luat merupakan daerah pertama penambangan batu bara pertama di Indonesia sebelum di Ombilin, Sumatra. Saat ini Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia. (sumber: Sejarah.kompasiana.com)
Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia. Penggunan yang paling penting adalah untuk :
• bahan bakar pembangkit listrik
• produksi besi dan baja
• bahan bakar pembuatan semen
• bahan bakar cair.
Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batubara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang diambil dari tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu bara:sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.
Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu, seperti :
• Karbon teraktivasi (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah).
• Serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis).
• Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.
Dewasa ini penggunaan batu bara sebagai bahan bakar mulai berkurang, salah satu penyebabnya adalah karena karena bahan bakar yangsatu ini menimbulkan pencemaran udara yang cukup banyak.
Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.
d. Timah
Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah namun memiliki konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, bahan pembuatan kaleng, mata peluru, pipa dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
2. Barang Tambang Golongan B
a. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas antara lain ditambang di daerah Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
b. Perak
Perak merupakan hasil sampingan dari pengolahan biji emas dan tembaga. Sifat perak yaitu lunak, sehingga mudah dibentuk, dicetak dan ditarik, warna putih mengkilat, dan memiliki daya hantar listrik. Perak digunakan untuk perhiasan, kerajinan tangan, pelapis logam, dan mata uang, campuran logam (alloy), fotografi dan industri alat-alat listrik. Penambangan perak di Indonesia antara lain di Banten (Cikotok) dan Riau (Sungai Sangingi).
c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).Pasir besi selain digunakan untuk industri logam besi, juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanen.
e. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
f. Belerang
Belerang (sulfur) adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme. Belerang banyak digunakan untuk industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, industri kimia, bahan peledak, petenunan, film, dan fotografi, industri logam, dan besi baja. Penyebaran belerang berkaitan dengan gunung api yang masih aktif. Belerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
g. Bauksit
Bauksit merupakan jenis mineral aluminium hidroksida yang mmpunyai ciri sangat lunak. Bauksit terjadi karena proses pelapukan batuan granit. Bauksit digunakan sebagai bahan utama pembuatan aluminium dan bahan dsar industri kimia. Di Indonesia bauksit ditemukan di Kepulauan Riau (Bintan), Kalimantan Barat, dan Bangka Belitung.
3. Barang Tambang Golongan C
Barang tambang golongan C disebut juga bahan galian industri yang biasa dikelola oleh masyarakat.
a. Pasir
Saat ini sumber pasir ada dua jenis :
• Pasir Alam , yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut, bekas rawa dan ada juga dari pasir galian .
• Pasir Pabrikasi, yaitu pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang kemudian diolah dan disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum agregat halus.
b. Obsidian
Obsidian merupakan bahan galian berupa batuan beku luar. Obsidian termasuk batuan yang keras dan memiliki warna yang indah bermacam-macam dari mulai putih, hijau, abu-abu dan hitam. Obsidian banyak digunakan sebagai bahan batu mulia dan hiasan bangunan.
Persebaran obsidian banyak ditemukan di sepanjang jalur gunung api muda. Di Indonesia osidian banyak di temukan antara lain di Jambi (Gunung Gantung dan Sungai Penuh), Jawa Barat (Nagreg dan Leuwiliang) Banten ( Pulau Krakatau), Sulawesi Utara (Tomohon). Penambangan obsidian dilakukan dengan cara peledakan untuk memperoleh bongkah-bongkah obsidian yang besar.
c. Marmer
Marmer (batu pualam) terbentuk dari proses metamorfosis batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
d. Pasir kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung (purewatercare.com).
Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku utama dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sebagai bahan ikutan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.
e. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
f. Batu granit
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
f. Belerang
Belerang (sulfur) adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme. Belerang banyak digunakan untuk industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, industri kimia, bahan peledak, petenunan, film, dan fotografi, industri logam, dan besi baja. Penyebaran belerang berkaitan dengan gunung api yang masih aktif. Belerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
g. Bauksit
Bauksit merupakan jenis mineral aluminium hidroksida yang mmpunyai ciri sangat lunak. Bauksit terjadi karena proses pelapukan batuan granit. Bauksit digunakan sebagai bahan utama pembuatan aluminium dan bahan dsar industri kimia. Di Indonesia bauksit ditemukan di Kepulauan Riau (Bintan), Kalimantan Barat, dan Bangka Belitung.
3. Barang Tambang Golongan C
Barang tambang golongan C disebut juga bahan galian industri yang biasa dikelola oleh masyarakat.
a. Pasir
Saat ini sumber pasir ada dua jenis :
• Pasir Alam , yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut, bekas rawa dan ada juga dari pasir galian .
• Pasir Pabrikasi, yaitu pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang kemudian diolah dan disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum agregat halus.
b. Obsidian
Obsidian merupakan bahan galian berupa batuan beku luar. Obsidian termasuk batuan yang keras dan memiliki warna yang indah bermacam-macam dari mulai putih, hijau, abu-abu dan hitam. Obsidian banyak digunakan sebagai bahan batu mulia dan hiasan bangunan.
Persebaran obsidian banyak ditemukan di sepanjang jalur gunung api muda. Di Indonesia osidian banyak di temukan antara lain di Jambi (Gunung Gantung dan Sungai Penuh), Jawa Barat (Nagreg dan Leuwiliang) Banten ( Pulau Krakatau), Sulawesi Utara (Tomohon). Penambangan obsidian dilakukan dengan cara peledakan untuk memperoleh bongkah-bongkah obsidian yang besar.
c. Marmer
Marmer (batu pualam) terbentuk dari proses metamorfosis batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
d. Pasir kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung (purewatercare.com).
Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku utama dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sebagai bahan ikutan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.
e. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
f. Batu granit
Batu granit disebut juga batuan beku dalam karena terbentuk jauh di dalam bumi. Warna batu granit bervariasi tergantung mineral penyusunnya, seperti berwarna abu-abu, kehuujauan, dan sokelat. Batu granit banyak digunakan sebagai bahan bangunan seperti lantai dan ornamen dinding.
Persebaran batu granit di Indonesia antara lain meliputi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara (Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Simalungun), Sumatera Barat (Solok), Kepulauan Riau (Bintan), Riau (Kampar dan Indragiri Hulu), Jambi (Sarolangun Bangko), Bengkulu (Manna), Kalimantan Barat (Sanggau dan Bengkayang), Kalimantan Selatan (Banjar), Sulawesi Selatan (Pangkep dan Maros).
g. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
REFERENSI
Somantri Lili dan Nurul Huda.2014. Geography 2. Bandung : Grafindo
Wardiyatmoko,K.2014.Geografi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga
Tika Pabundu dkk.2014. Jelajah Dunia Geografi SMA/MA kelas XI. Jakarta Timur : Bailmu
http://www.plengdut.com/2014/11/potensi-sumber-daya-tambang-di-indonesia.html
http://geoenviron.blogspot.com/2013/02/persebaran-barang-tambang-di-indonesia.html
Www.purewatercare.com
Info Pustaka Online. www. Plengdut.com
Sejarah.kompasiana.com
Komentar