Menjadi Diri Sendiri dalam Mengajar dan Mendidik Murid
Dalam mengajar dan mendidik murid, setiap Guru memiliki ciri khas tersendiri dalam dirinya. Ada guru yang punya selera humor, ada guru yang serius dan tegas dan ada juga guru yang santai tapi serius dan bermacam-macam sifat lain yang menunjukkan bahwa setiap guru memiliki perbedaan pendekatan terhadap muridnya dengan caranya sendiri.
Dengan ciri yang melekat pada dirinya, seorang guru dituntut untuk menjadi panutan, digugu dan ditiru terutama oleh muridnya. Karakter seorang guru yang sepantasnya ditiru peserta didik adalah menunjukkan sikap positif baik dari segi penampilan, tutur kata maupun dalam perbuatan sehari-hari.
Tidak ada guru yang sempurna. Seorang guru perlu dan harus selalu mengembangkan dirinya dengan tetap belajar, berdiskusi dengan sesama guru, mengevaluasi cara mengajarnya dengan meminta pendapat muridnya dan pendapat rekan sesama guru, hingga mengikuti diklat pengembangan diri agar mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.
Ketidak sempurnaan seorang guru sebenarnya wajar, sebab dengan ciri atau gaya mengajar yang melekat dalam dirinya ketika menyampaikan atau mentransfer ilmu ke murid atau memberi nasehat, pasti murid juga tidak seluruhnya memahami dan atau mendapat respon yang selalu positif. Artinya guru harus tetap berusaha semaksimal mungkin dan tentunya sabar agar murid mampu belajar dan terdidik oleh guru dengan cara yang alami dari dalam diri guru tersebut atau tidak dibuat-buat.
Meniru hal positif dari guru lain memang sangat perlu. Namun menjadi guru tidak mutlak harus seperti guru lainnya. Apabila seorang guru mampu mengajar dan mendidik dengan gaya yang humoris, itu merupakan talenta nya di bidang humor.
Seorang guru yang gaya mengajarnya serius tidak perlu menjadi seorang humoris agar disenangi muridnya, yang penting dia menunjukkan kompetensi di bidang sosial, pedagogik dan profesional.
Dalam hal ini setiap Guru harus menjadi diri nya sendiri, mengajar sesuai dengan kenyamanannya, pendekatannya dan selalu belajar dari kesalahannya. Maka dengan demikian, niscaya murid juga akan dapat menerima ilmu, menjadi berakhlak mulia seperti yang diajarkan seorang guru yang disenangi dan dihormatinya.
Komentar